Gurumasakini

Gamba Boh lupieng nyan hai. U tupe kurek   Trik  menulis cerpen   Tentunya alaku. Alamu, alanya dan ala mereka tentu berbeda. Oleh : Iswandi Ada banyak teknik yang digunakan dalam menulis. Sedikitnya ada di bawah ini. Paragraf pertama yang mengesankan Paragraf pertama yang mengesankan merupakan kunci pembuka dalam sebuah cerpen selain dari judul.  Paragraf pertama haruslah menggoda, karena paragraf pertama yang dapat memikat pembaca akan membawa pembaca ke paragraf kedua dan paragraf selanjutnya, hingga sampai ke paragraf terakhir. Cerpen adalah karangan cerita pendek, maka dari itu paragraf pertama sebaiknya langsung masuk pada pokok persoalan dari cerita.   Hal-hal klise dan menggurui, sebaiknya dibuang saja, karena akan menghadirkan kejenuhan dan apatis. Hindari menulis yang bersifat mendekte pembaca, karena itu sangat menyebalkan. Pembaca adalah penikmat bacaan yang ditulis oleh seorang penulis atau pengarang. Maka pembaca memerlukan bacaan segar, unik, menarik dan menyentuh perasa

PERIH MENANTI Oleh : Iswandi Lentiknya jemari lembut membelai diri Sesedapnya lirik puisi menyusup telinga tuli Diksi yang terpetik tersusun rapi Menyentuh nikmatnya relung hati Menghantar kisah menguak  naluri Mengulur cinta membekap asa menepis rindu  Menepi kasih menggenggam perihnya setia Namun,  kepastian tak kunjung mendekap yang ada hanyalah tatap pandang berkabut pekat mengokang laranya nirwana bertahtakan ilusi Merayu diri yang sedang tuli Menata asa yang sedang teranggas lara Mengatup mata yang sedang berkabut Tertutup dalam hampanya qalbu Lirih waktu terjual terhenti tak terbeli Bob Jaga Persimpangan 4 Keude Blanggeulumpang Seunuddon, 11 Januari 2024

  Kisah Tentang Kesucian Cinta Inong Yang Terkhianati Oleh : Iswandi Usman Di kampung  ini Inong selalu setia menunggu kepulanganmu. Saban hari ia selalu menyebut namamu. Inong tak pernah curang dalam menjaga kesucian diri dan cintanya kepadamu. Harapanku, kau takkan menyia-nyiakan Inong dan anakmu yang sedang dikandungnya. Tapi, dugaanku meleset.  Ketika kau rampas Inong dari hidupku, kau telah berjanji padaku bahwa kau akan selalu menjaga Inong seperti kau menjaga dirimu sendiri, hi ngga kurelakan Inong untuk kau kawinkan.  Kukorbankan perasaanku sendiri demi niatan sucimu itu. Kuanggap. Kau akan menyambung asaku. Kau akan menepati janjimu untuk menjaga dan membahagiakan Inong. Tapi aku tak melihat kau melindungi dan membahagiakan Inong sebagaimana yang kuharapkan. Kau malah menjerat hari-hari Inong dengan belenggu sengsara. Setelah itu.  Kau tinggalkan berkeping luka di hati Inong. Seperti ada belati yang tertancap di dadanya. Kemudian, kau pergi tak kembali. Menghilang tak tentu ri